Phew......sbnarnya aku juga pusing mikirin ini smwa, aku serba salah....sabar salah emosi salah....kadang aku introspeksi diri dlu...apa yg salah dariku? Mungkin aku kurang fokus kerja.a itu betul karna aku nggak punya teman ditoko...tau kan betapa jenuh dan membosankan nggak punya teman cerita...mau ngeluh tapi ngeluh sama sapa? Mau nangis kutahan2 sndri...jujur aja ini masalah terus terusan menghantuiku....dimanapun aku berada ttep aja bayang2.a trus aja ngikutia aku...aku nggak bisa tenang...slalu aja khawatir, cemas, takut, dan gugup yang ada dlm pikiranku....bagaimana aku bisa melewatinya smentara tidak ada orang yang mengerti situasi yg kuhadapi saat ini. Situasi paling rumit yang pernah aku alami...situasi dimana aku sulit untuk menentukan sebuah pilihan...satu sisi aku nggak mau mengecewakan konsumen satu sisi lagi aku juga nggak mau membuat si bos makin stress krna kenyataan yg sbenarnya....dan itu semua bermula dari kerasnya hati si bos. Andai bos bisa mengerti apa yang sedang kuhadapi saat ini smwanya bakal terselesaikan dengan baik...tapi kalau kondisinya malah menyalahkan dan menyudutkan aku bagaimana bisa diselesaikan?? Dan hanya melempar smwa masalah dan kesalahan kepadaku bahkan sedikitpun aku nggak ada sangkut pautnya dengan hutang piutang antara kedua belah pihak. Tugasku hanyalah mengerjakan apa yang disuruh...kalaupun tidak ada dananya seharusnya itukan bukan urusanku aku hanya karyawan..nggak sharusnya aku memikirkan darimana bisa membayar hutang segitu banyaknya? Tapi sayangnya aku bukan orang yang seperti itu...aku masih punya hati nurani...aku masih bisa bertoleransi dan masih memikirkan perasaannya. Kalau aku org jahat sudah lama kutinggalkan beliau dan bekerja ditempat lain yang lebih bagus terjamin dan nggak repot. Tapi aku nggak bisa.....aku nggak bisa gitu aja meninggalkannya...aku tau betul rasanya ditinggalkan dan dalam keadaan terpuruk seperti itu....aku masih memikirkan bagaumana cara.a ia bisa mendapatkan penghasilan kalau aku berhenti? Sementara akulah mesin pencari uangnya istilahnya....disatu sisi aku nggak mau terus2an mengemban masalah yang tak berujung seperti ini....tapi disatu sisi lagi aku nggak tega melihatnya sengsara.....aku dihadapkan 2 pilihan yang sulit....aku terus berdoa dalam solatku supaya ada jalan keluarnya dan hati beliau diketuk agar jdi lunak dan mengerti permasalahan yang sedang aku...tidak tapi kita hadapi slama ini....semoga ada jalan.
Thursday, December 17, 2015
Masalah yang tiada ujung
Phew......sbnarnya aku juga pusing mikirin ini smwa, aku serba salah....sabar salah emosi salah....kadang aku introspeksi diri dlu...apa yg salah dariku? Mungkin aku kurang fokus kerja.a itu betul karna aku nggak punya teman ditoko...tau kan betapa jenuh dan membosankan nggak punya teman cerita...mau ngeluh tapi ngeluh sama sapa? Mau nangis kutahan2 sndri...jujur aja ini masalah terus terusan menghantuiku....dimanapun aku berada ttep aja bayang2.a trus aja ngikutia aku...aku nggak bisa tenang...slalu aja khawatir, cemas, takut, dan gugup yang ada dlm pikiranku....bagaimana aku bisa melewatinya smentara tidak ada orang yang mengerti situasi yg kuhadapi saat ini. Situasi paling rumit yang pernah aku alami...situasi dimana aku sulit untuk menentukan sebuah pilihan...satu sisi aku nggak mau mengecewakan konsumen satu sisi lagi aku juga nggak mau membuat si bos makin stress krna kenyataan yg sbenarnya....dan itu semua bermula dari kerasnya hati si bos. Andai bos bisa mengerti apa yang sedang kuhadapi saat ini smwanya bakal terselesaikan dengan baik...tapi kalau kondisinya malah menyalahkan dan menyudutkan aku bagaimana bisa diselesaikan?? Dan hanya melempar smwa masalah dan kesalahan kepadaku bahkan sedikitpun aku nggak ada sangkut pautnya dengan hutang piutang antara kedua belah pihak. Tugasku hanyalah mengerjakan apa yang disuruh...kalaupun tidak ada dananya seharusnya itukan bukan urusanku aku hanya karyawan..nggak sharusnya aku memikirkan darimana bisa membayar hutang segitu banyaknya? Tapi sayangnya aku bukan orang yang seperti itu...aku masih punya hati nurani...aku masih bisa bertoleransi dan masih memikirkan perasaannya. Kalau aku org jahat sudah lama kutinggalkan beliau dan bekerja ditempat lain yang lebih bagus terjamin dan nggak repot. Tapi aku nggak bisa.....aku nggak bisa gitu aja meninggalkannya...aku tau betul rasanya ditinggalkan dan dalam keadaan terpuruk seperti itu....aku masih memikirkan bagaumana cara.a ia bisa mendapatkan penghasilan kalau aku berhenti? Sementara akulah mesin pencari uangnya istilahnya....disatu sisi aku nggak mau terus2an mengemban masalah yang tak berujung seperti ini....tapi disatu sisi lagi aku nggak tega melihatnya sengsara.....aku dihadapkan 2 pilihan yang sulit....aku terus berdoa dalam solatku supaya ada jalan keluarnya dan hati beliau diketuk agar jdi lunak dan mengerti permasalahan yang sedang aku...tidak tapi kita hadapi slama ini....semoga ada jalan.
No comments:
Post a Comment