Monday, April 23, 2012

Hubungan IQ, EQ, dan SQ

Kecerdasan ialah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan biasanya merujuk pada kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir, namun belum terdapat definisi yang memuaskan mengenai kecerdasan. Stenberg& Slater (1982) mendefinisikannya sebagai tindakan atau pemikiran yang bertujuan dan adaptif. Saat ini cukup popular tentang tiga kecerdasan manusia, yaitu Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual. Tapi Kecerdasan Adversitas? Dalam buku sumber yang penulis gunakan sebagai rujukan tulisan ini –buku yang didapatkan dari seorang sahabat penulis yang baik hati, Bapak Kusmayanto Kadiman, terdapat banyak sekali wawasan dan pemahaman baru yang sangat menarik untuk dinikmati. Intellgence Quotient (IQ) adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika dan rasio seseorang. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan keterampilan berbicara, kesadaran akan ruang, kesadaran akan sesuatu yang tampak, dan penguasaan matematika. IQ mengukur kecepatan kita untuk mempelajari hal-hal baru, memusatkan perhatian pada aneka tugas dan latihan, menyimpan dan mengingat kembali informasi objektif, terlibat dalam proses berpikir, bekerja dengan angka, berpikir abstrak dan analitis, serta memecahkan permasalahan dan menerapkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Jika IQ kita tinggi, kita memiliki modal yang sangat baik untuk lulus dari semua jenis ujian dengan gemilang, dan meraih nilai yang tinggi dalam uji IQ. Emosional Quotient (EQ) mempunyai dua arah dan dua dimensi, arah ke dalam (personal) berarti sebuah kesadaran diri (self awareness), penerimaan diri (self acceptance), dan hormat diri (self respect), dan penguasaan diri (self mastery) dan arah keluar (interpersonal) berarti kemampuan memahami orang (to understand others), menerima orang (to accept others), mempercayai orang (to trust others), dan mempengaruhi orang (to influence others). Spiritual Quotient (SQ) intinya adalah transendensi, yaitu proses penyeberangan, pelampauan, penembusan makna yang lazim, khususnya dari wilayah material ke wilayah spiritual, dan dari bentuk yang kasar ke bentuk yang sublime. Dalam hal ini hidup bukan semata-mata untuk memperoleh materi semata akan tetapi harus betul-betul dihayati sebagai serangkaian amal bagi sesama manusia dan beribadah kepada Tuhan. Sehingga tidak cukup jika kita hanya mengandalkan kecerdasan intelegensi dan emosional saja. Mempertebal iman dan taqwa kita akan membangun budi dan akhlak mulia sehingga segala sesuatu yang kita lakukan semata-mata mohon perkenan dan ridho Tuhan, sehingga apa yang kita kerjakan akan terasa bermakna, nikmat, dan kita lakukan penuh dengan suka cita, tanpa keterpaksaan belaka. Nah, yang terakhir adalah Adversitas Quotient (AQ), pernah dengar? Menurut kamus adversity berarti kemalangan, kesulitan, dan penderitaan. AQ disini adalah kecerdasan kita pada saat menghadapi segala kesulitan tersebut. Beberapa orang mencoba untuk tetap bertahan menghadapinya, sebagian lagi mudah takluk dan menyerah. Dengan demikian kecerdasan adversitas adalah sebuah daya kecerdasan budi-akhlak-iman manusia menundukkan tantangan-tantangannya, menekuk kesulitan-kesulitannya, dan meringkus masalah-masalahnya sekaligus mengambil keuntungan dari kemenangan-kemenangan itu. Ingin sukses dan berhasil? Cukup cerdaskah saya, anda, kita?

Tips Kunci Sukses Memotivasi Diri

Pernah Merasa "DOWN" ??? Hey teman-teman berikut ini saya akan coba memberikan tips-tips untuk memotivasi diri kita supaya lebih bersemangat ketika kita sedang dalam kondisi "down" : #1. Jika sudah terjadi masalah, tidaklah harus dihindari (bingung), tapi haruslah dihadapi dengan pikiran tenang (dipikirkan jalan keluarnya) dan pasti selesai dan akan ada jalan keluarnya. #2. Menghadapi semua hal, tidak boleh berpikir negat......if, seperti "saya pasti tidak mampu", "saya tidak bisa", dan seterusnya. Tapi selalu berpikir positif, seperti "saya pasti bisa, pasti akan ada jalan keluarnya" dan seterusnya. #3. Susah dan senang semuanya tergantung pikiran saja ( Pikiran adalah pelopor ). Jadi jaga pikiran kita baik-baik. Jangan berpikir yang negatif ( jelek ), Selalu berpikir yang positif (baik). #4. Segala kesulitan maupun kesusahan akan berakhir. sebesar apapun masalahnya akan selesai juga dengan berjalannya sang waktu. Seperti pepatah mengatakan " Tidak ada pesta yang tidak pernah berakhir. " #5. Orang yang sukses 85% ditentukan dari sikap dan prilaku, 15% baru ditentukan ketrampilan. Jadi sikap kita dalam hidup ini sangatlah penting. #6. Segala sesuatu berubah kita tidak perlu susah. Misalnya sekarang susahnya, selanjutnya pasti berubah menjadi senang. sekarang ada orang yang tidak senang pada kita, suatu saat nanti akan baik juga. #7. Hukum tabur tuai, berarti berbuat baik akan mendapat hasil yang baik dan sebaliknya, seperti tanam padi, pasti panen padi. Ingatlah!!! Usahakan setiap saat selalu berbuat (tanam) kebaikan agar mendapatkan (panen) kebaikan. Jangan melakukan kejahatan. Dan jangan berharap mendapat balasan dari perbuatan baik yang telah kita lakukan. #8. Kesehatan adalah paling penting. Jaga kesehatan kita dengan berolahraga, istirahat yang cukup dan jangan makan sembarangan. #9. Hidup ini penuh dengan masalah, persoalan dan penderitaan. Jadi kita sudah tahu tidak mungkin selalu lancar dan tenang. Siapkan mental, tabah, sabar dan tenaga untuk menghadapinya. itulah kenyataan hidup yang harus dihadapi oleh setiap manusia. #10. Masa depan seseorang sangat tergantung pada sikap dan buku-buku yang dibaca. Jadi membaca sangat penting dan menentukan masa depan seseorang. #11. Jangan membicarakan kejelekan orang lain, karena kita akan dinilai jelek oleh orang yang mendengarkannya. #12. Pergaulan sangat penting dan merupakan salah satu kunci sukses. Boleh bergaul dengan orang jahat maupun baik asal kita harus tahu diri dan jangan terpengaruh lingkungan. Lebihbaik lagi apabila kita bisa menuntun yang jahat ke jalan yang benar. #13. Budi orang tua, tidak dapat dibayar dengan apapun juga. begitu juga dengan budi orang-orang yang telah membantu diri kita selama ini. #14. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi jangan minder dengan kekurangan kita. dan jangan iri dengan kelebihan orang. hargailah dirimu apa adanya. #15. Jangan mempertentangkan atau memperdebatkan hal-hal kecil yang tidak berguna dengan siapapun juga. #16. Kunci kesuksesan dalam hidup ini, selalu bersemangat, berusaha, disiplin, sabar, bekerja keras, rajin berdoa dan banyak berbuat baik serta tidak boleh berputus asa. #17. Jangan Menilai orang dari Harta (Kekayaan), penampilan ataupun kondisi fisik. Semua orang dilahirkan ke muka bumi ini dalam keadaan yang sama. sumber : http://10507276.blog.unikom.ac.id/17-tips-kunci.sc

Monday, April 23, 2012

Hubungan IQ, EQ, dan SQ

Kecerdasan ialah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan biasanya merujuk pada kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir, namun belum terdapat definisi yang memuaskan mengenai kecerdasan. Stenberg& Slater (1982) mendefinisikannya sebagai tindakan atau pemikiran yang bertujuan dan adaptif. Saat ini cukup popular tentang tiga kecerdasan manusia, yaitu Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual. Tapi Kecerdasan Adversitas? Dalam buku sumber yang penulis gunakan sebagai rujukan tulisan ini –buku yang didapatkan dari seorang sahabat penulis yang baik hati, Bapak Kusmayanto Kadiman, terdapat banyak sekali wawasan dan pemahaman baru yang sangat menarik untuk dinikmati. Intellgence Quotient (IQ) adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika dan rasio seseorang. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan keterampilan berbicara, kesadaran akan ruang, kesadaran akan sesuatu yang tampak, dan penguasaan matematika. IQ mengukur kecepatan kita untuk mempelajari hal-hal baru, memusatkan perhatian pada aneka tugas dan latihan, menyimpan dan mengingat kembali informasi objektif, terlibat dalam proses berpikir, bekerja dengan angka, berpikir abstrak dan analitis, serta memecahkan permasalahan dan menerapkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Jika IQ kita tinggi, kita memiliki modal yang sangat baik untuk lulus dari semua jenis ujian dengan gemilang, dan meraih nilai yang tinggi dalam uji IQ. Emosional Quotient (EQ) mempunyai dua arah dan dua dimensi, arah ke dalam (personal) berarti sebuah kesadaran diri (self awareness), penerimaan diri (self acceptance), dan hormat diri (self respect), dan penguasaan diri (self mastery) dan arah keluar (interpersonal) berarti kemampuan memahami orang (to understand others), menerima orang (to accept others), mempercayai orang (to trust others), dan mempengaruhi orang (to influence others). Spiritual Quotient (SQ) intinya adalah transendensi, yaitu proses penyeberangan, pelampauan, penembusan makna yang lazim, khususnya dari wilayah material ke wilayah spiritual, dan dari bentuk yang kasar ke bentuk yang sublime. Dalam hal ini hidup bukan semata-mata untuk memperoleh materi semata akan tetapi harus betul-betul dihayati sebagai serangkaian amal bagi sesama manusia dan beribadah kepada Tuhan. Sehingga tidak cukup jika kita hanya mengandalkan kecerdasan intelegensi dan emosional saja. Mempertebal iman dan taqwa kita akan membangun budi dan akhlak mulia sehingga segala sesuatu yang kita lakukan semata-mata mohon perkenan dan ridho Tuhan, sehingga apa yang kita kerjakan akan terasa bermakna, nikmat, dan kita lakukan penuh dengan suka cita, tanpa keterpaksaan belaka. Nah, yang terakhir adalah Adversitas Quotient (AQ), pernah dengar? Menurut kamus adversity berarti kemalangan, kesulitan, dan penderitaan. AQ disini adalah kecerdasan kita pada saat menghadapi segala kesulitan tersebut. Beberapa orang mencoba untuk tetap bertahan menghadapinya, sebagian lagi mudah takluk dan menyerah. Dengan demikian kecerdasan adversitas adalah sebuah daya kecerdasan budi-akhlak-iman manusia menundukkan tantangan-tantangannya, menekuk kesulitan-kesulitannya, dan meringkus masalah-masalahnya sekaligus mengambil keuntungan dari kemenangan-kemenangan itu. Ingin sukses dan berhasil? Cukup cerdaskah saya, anda, kita?

Tips Kunci Sukses Memotivasi Diri

Pernah Merasa "DOWN" ??? Hey teman-teman berikut ini saya akan coba memberikan tips-tips untuk memotivasi diri kita supaya lebih bersemangat ketika kita sedang dalam kondisi "down" : #1. Jika sudah terjadi masalah, tidaklah harus dihindari (bingung), tapi haruslah dihadapi dengan pikiran tenang (dipikirkan jalan keluarnya) dan pasti selesai dan akan ada jalan keluarnya. #2. Menghadapi semua hal, tidak boleh berpikir negat......if, seperti "saya pasti tidak mampu", "saya tidak bisa", dan seterusnya. Tapi selalu berpikir positif, seperti "saya pasti bisa, pasti akan ada jalan keluarnya" dan seterusnya. #3. Susah dan senang semuanya tergantung pikiran saja ( Pikiran adalah pelopor ). Jadi jaga pikiran kita baik-baik. Jangan berpikir yang negatif ( jelek ), Selalu berpikir yang positif (baik). #4. Segala kesulitan maupun kesusahan akan berakhir. sebesar apapun masalahnya akan selesai juga dengan berjalannya sang waktu. Seperti pepatah mengatakan " Tidak ada pesta yang tidak pernah berakhir. " #5. Orang yang sukses 85% ditentukan dari sikap dan prilaku, 15% baru ditentukan ketrampilan. Jadi sikap kita dalam hidup ini sangatlah penting. #6. Segala sesuatu berubah kita tidak perlu susah. Misalnya sekarang susahnya, selanjutnya pasti berubah menjadi senang. sekarang ada orang yang tidak senang pada kita, suatu saat nanti akan baik juga. #7. Hukum tabur tuai, berarti berbuat baik akan mendapat hasil yang baik dan sebaliknya, seperti tanam padi, pasti panen padi. Ingatlah!!! Usahakan setiap saat selalu berbuat (tanam) kebaikan agar mendapatkan (panen) kebaikan. Jangan melakukan kejahatan. Dan jangan berharap mendapat balasan dari perbuatan baik yang telah kita lakukan. #8. Kesehatan adalah paling penting. Jaga kesehatan kita dengan berolahraga, istirahat yang cukup dan jangan makan sembarangan. #9. Hidup ini penuh dengan masalah, persoalan dan penderitaan. Jadi kita sudah tahu tidak mungkin selalu lancar dan tenang. Siapkan mental, tabah, sabar dan tenaga untuk menghadapinya. itulah kenyataan hidup yang harus dihadapi oleh setiap manusia. #10. Masa depan seseorang sangat tergantung pada sikap dan buku-buku yang dibaca. Jadi membaca sangat penting dan menentukan masa depan seseorang. #11. Jangan membicarakan kejelekan orang lain, karena kita akan dinilai jelek oleh orang yang mendengarkannya. #12. Pergaulan sangat penting dan merupakan salah satu kunci sukses. Boleh bergaul dengan orang jahat maupun baik asal kita harus tahu diri dan jangan terpengaruh lingkungan. Lebihbaik lagi apabila kita bisa menuntun yang jahat ke jalan yang benar. #13. Budi orang tua, tidak dapat dibayar dengan apapun juga. begitu juga dengan budi orang-orang yang telah membantu diri kita selama ini. #14. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi jangan minder dengan kekurangan kita. dan jangan iri dengan kelebihan orang. hargailah dirimu apa adanya. #15. Jangan mempertentangkan atau memperdebatkan hal-hal kecil yang tidak berguna dengan siapapun juga. #16. Kunci kesuksesan dalam hidup ini, selalu bersemangat, berusaha, disiplin, sabar, bekerja keras, rajin berdoa dan banyak berbuat baik serta tidak boleh berputus asa. #17. Jangan Menilai orang dari Harta (Kekayaan), penampilan ataupun kondisi fisik. Semua orang dilahirkan ke muka bumi ini dalam keadaan yang sama. sumber : http://10507276.blog.unikom.ac.id/17-tips-kunci.sc